menurut ISLAM cinta bagaimana siehhhh



CINTA merupakan perasaan yang Allah SWT anugerahkan kepada insan manusia. Namun terkadang manusia tidak mengerti hakikat cinta yang sesungguhnya. Beberapa yang terjadi justru manusia lebih mencintai pasangannya ketimbang sang pemberi cinta.
Lalu bagaimana kah sebenarnya kriteria cinta yang benar menurut Islam? Berikut ini lah jenis cinta menurut agama Islam, semoga anda dapat menjauhkan cinta yang akan menjauhkan anda dari Allah SWT.
Pertama, mahabbatullah cinta kepada Allah SWT.
Menurut asy-Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alusy Syaikh, penulis Fathul Majid Syarhu Kitabit Tauhid, mahabbatullah ini adalah pokok agama Islam, yang berporos di atasnya kutub raja’ (berharap) kepada-Nya. Apabila cinta ini sempurna, sempurna pula tauhid seorang hamba dan sebaliknya. (Fathul Majid, hlm. 290)
Namun, seperti yang telah disinggung sebelum ini bahwa cinta ini semata tanpa dibarengi yang lain, tidak cukup untuk menyelamatkan si hamba dari azab Allah SWT dan tidak cukup untuk beroleh keberuntungan meraih pahala-Nya.
Buktinya, orang-orang musyrikin, para penyembah salib, Yahudi, dan selain mereka juga mengaku cinta kepada Allah SWT, namun adakah mereka selamat karenanya?
Allah SWT berfirman,
“Dan di antara manusia ada yang menjadikan tandingan-tandingan selain Allah yang mereka cintai seperti cinta kepada Allah, sementara orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.” (al-Baqarah: 165)
Dalam penafsiran firman Allah SWT, “yang mereka cintai seperti cinta kepada Allah” ada dua pendapat:
1. Orang-orang musyrikin mencintai tandingan/sesembahan mereka sebagaimana mereka mencintai Allah SWT. Dengan demikian, mereka memiliki rasa cinta kepada Allah SWT, tetapi cinta itu mereka sekutukan dengan cinta kepada sesembahan mereka.
2. Orang-orang musyrikin mencintai tandingan/sesembahan mereka sebagaimana orang-orang beriman mencintai Allah SWT.
Kedua: Mencintai apa yang dicintai oleh Allah SWT.
Cinta inilah yang memasukkan seorang hamba ke dalam Islam dan mengeluarkannya dari kekafiran. Orang yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah yang paling menegakkan cinta ini dan paling bersemangat melakukan amalan yang mendatangkan cinta Allah SWT. Dengan cinta yang kedua ini, ditegakkanlah ibadah kepada Allah SWT.
Ketiga: Cinta untuk Allah SWT dan karena Allah SWT.
Ini adalah kelaziman dari mencintai apa yang dicintai oleh Allah SWT. Tidak akan tegak cinta kepada apa yang dicintai oleh Allah SWT selain cinta untuk-Nya dan karena-Nya, lillah dan fillah. Jadi, tidak ada cinta kepada siapa dan apa pun selain karena Allah, bukan karena dorongan duniawi.
Keempat: Mencintai sesuatu dengan kadar yang sama dengan cinta kepada Allah SWT.
Ini adalah mahabbah syirkiyyah, cinta yang syirik. Setiap orang yang mencintai sesuatu sama dengan cintanya kepada Allah SWT, bukan untuk Allah SWT, bukan pula karena Allah SWT, berarti ia telah menjadikan tandingan bagi Allah SWT.
Inilah cinta orang-orang musyrikin, seperti yang disinggung pada jenis cinta yang pertama.
Kelima: Mahabbah thabi’iyah, yaitu kecondongan seseorang kepada sesuatu yang mencocoki tabiat dan seleranya.
Contohnya, orang yang haus suka kepada air, orang lapar senang kepada makanan, cinta istri dan anak, dan semisalnya. Cinta seperti ini tidaklah tercela melainkan apabila sampai melalaikan dari zikir kepada Allah SWT dan menyibukkan diri dari cinta kepada-Nya, sebagaimana Allah SWT berfirman,
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta-harta kalian dan anak-anak kalian melalaikan kalian dari mengingat Allah. Barang siapa berbuat demikian, mereka itulah orang-orang yang rugi.” (al-Munafiqun: 9)
Share this post :
Comments
0 Comments
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. cinta kesetiaan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger